Biro Hukum Redaksi fokusberitanasional.net dari LBH Awalindo, Rinjani SH
JAKARTA, CyberSatu
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) diminta usut tuntas dan segera tangkap dua orang pelaku penganiaya wartawan diwilayah Porles Merangin Polda Jambi yang diduga dilakukan oleh oknum mafia penambang emas tanpa izin demikian dikatakan Pemimpin Redaksi fokusberitanasional Anwar Soleh, Minggu (19/2)
Kekerasan yang dialami wartawan Fokusberitanasional (FBN) yang juga Kepala Perwakilan Wilayah (Kaperwil) Provinsi Jambi, Yahya mengalami kekerasan yang dilakukan dua orang oknum yang diduga pelaku Penambang Emas Ilegal (PETI) di wilayah Kabupaten Merangin, Kamis (2/2).
Yahya menuturkan, pada saat perjalanan pulang dari Kabupaten Kerinci, Kamis (2/2). Setibanya di Kecamatan Pangkalan Jambu Desa Perentak, sekitar pukul 16.30 Wib, dirinya mampir di salah satu warung di Desa Sungai Mati, milik mantan kepala Desa Saril di Kecamatan Pangkalan Jambu Kabupaten Merangin.
Diceritakan, saat dirinya mampir ke warung untuk istirahat sejenak dan memarkirkan sepeda motornya di depan warung, sebelum masuk ke dalam atau masih di luar terlihat ada dua orang bergegas keluar dari dalam warung lalu menghilang.
Dirinya sama sekali tidak menaruh curiga, lalu masuk ke dalam warung dan duduk bersama Bun. Kurang lebih 10 menit duduk, lalu Sondes menawarkan minum Ndo. Sondes bilang sama pemilik warung buat kopi Jo. Kemudian, Yahya menjawab," buat teh panas aja Pak".
Bukti laporan polisi
Belum datang pesanan teh tersebut, tiba-tiba saja dari belakang ada yang memanggil yang diketahui berinisial SR bersama SE.
SR datang dari belakang, kemudian tangan kirinya langsung mencekik leher Yahya, dan tangan kanannya menggenggam kotoran Sapi, lalu dimasukkan ke dalam mulut Yahya, mereka lalu berkata "Makan ini Kotoran Jawi dan saya bunuh kamu," kata Yahya menirukan perkataan SR.
Saat itu Yahya merasa sakit, karena lehernya dicekik. Yahya berusaha untuk berdiri sembari berusaha melepaskan cekikan dari pelaku SR. Selanjutnya, SR mendorong Yahya keluar warung dengan maksud mau memukul Yahya.
"Untung dihalangi oleh Sondes dengan maksud jangan sampai SR memukul," bebernya.
Pada saat Yahya berdiri di dekat sepeda motornya, tiba tiba ada seseorang keluar dari dalam warung, panggil SE.
"Dengan nada marah, SE mengatakan kepalamu sekeras itu saya bunuh kamu, lalu menendang motor Wartawan fokusberitanasional," ungkap Anwar Uban, Pemimpin Redaksi fokusberitanasional dalam rilisnya.
Ketika sepeda motornya jatuh dan sempat menghempas ke tangan sebelah kiri, karena Yahya berdiri di sebelah kanan motor yang ditendang dari sebelah kiri.
Sementara itu, kondisi Yahya saat ini, tangannya membengkak, juga tenggorokan terasa sakit pada saat menelan nasi.
"Kejadian ini sepertinya sudah direncanakan dan kami memperkirakan pasti ada yang menyuruh kedua orang tersebut, yang kemungkinan akibat pemberitaan yang ditayangkan oleh Media Online fokusberitanasional tentang Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI)," terang Anwar Uban.
Setelah kejadian ini korban atau Kaperwil/Wartawan FBN langsung melapor ke Polres Merangin, dengan bukti laporan STP/34/ll/Res.l.24/2023 dan korban pun sudah divisum pada hari itu juga.
Setelah korban melaporkan kejadian itu, pihaknya menunggu tindakan tegas dari kepolisian, sampai hari Kamis (9/2), pihaknya mempertanyakan ke Kasat Reskrim melalui telephon selularnya dan dijawab melalui WhatsApp, bahwa laporan pengaduannya baru turun dari Kapolres, tindakan selanjutnya dari Kasat yakni memeriksa para saksi dan diharap bersabar untuk menunggu.
Masih kata Anwar, di hari selanjutnya yaitu Senin, Yahya diarahkan ke penyidiknya, dan penyidik katakan baru hari ini Dumasnya turun ke Team yang memegang kasusnya.
"Dan infonya ke kami akan memeriksa korban, jadi informasi yang di ampaikan di hari Kamis itu ke kami dari Kasat untuk memeriksa saksi belum terlaksana," ujarnya.
Akhirnya korban Yahya diperiksa pada Rabu (15/2). Setelah Redaksi FBN menelpon Kapolres dan tidak ada jawaban, akhirnya redaksi mempertanyakannya melalui Whatsapp. Dan korban akhirnya diperiksa pada Rabu sore.
"Berarti pada hari keempat belas dari awal kejadian itu, baru ada tindakan dari Polres Merangin tempat Kaperwil/Wartawan kami atau korban melapor. Ini ada apa, sampai Kepolisian sangat lambat menindak lanjuti kasus Penganiayaan dan Kekerasan terhadap Wartawan," ujarnya.
Menanggapi kasus yang terjadi pada Wartawan fokusberitanasional, Pemimpin Redaksi, Anwar Uban langsung memberikan kuasa kepada LBH Awalindo atau Awalindo Law Firm, Rizani, SH untuk memberikan pendampingan hukum, dan Anwar Uban menegaskan perkara ini akan terus ditindak lanjuti sampai para pelaku dapat dijerat dan mendapatkan hukuman serta mempertangungjawabkan atas perbuatannya, Sabtu (18/2).
Rizani, SH selaku Kuasa Hukum dari LBH Awalindo mengatakan, pihaknya sedang mempelajari delik hukum atas perkara Penganiayaan Wartawan FBN.
"Hari ini kami baru diberikan Kuasa dari Redaksi fokusberitanasional.net untuk mendampingi perkara saudara Yahya di wilayah hukum Polres Merangin Provinsi Jambi. Dalam waktu dekat kita akan gelar perkara tersebut melalui Konferensi Pers di hadapan rekan-rekan media lainnya," pungkasnya.*Red,